Nutmeg kami dibuat dari kebun pala keluarga yang ada di kampung kecil di pulau Maluku, Indonesia. Nutmeg adalah salah satu minyak penghangat terbaik yang memiliki sejarah yang panjang digunakan sejak dulu di Indonesia.
Pala mengandung banyak minyak atsiri esensial seperti myristicin, elemicin, eugenol dan safrole. Menurut buku DK Healing Foods, "Minyak atsiri (pala) memiliki sifat anti-inflamasi yang membuatnya berguna untuk mengobati nyeri sendi dan otot." Hanya beberapa tetes minyak esensial di daerah yang terkena dapat mengobati peradangan, pembengkakan, nyeri sendi, nyeri otot dan luka.
Order/Pesan |
Ringkasan:
Penanaman: | Konvensional |
Metode Ekstraksi: | Distilasi Uap |
Sumber bahan: | biji pala |
Komponen utama: | Terpinen-4, pinene, sabinene, cineole, camphene, limonene, myristicin, alpha terpenene |
Warna: | Bening kuning pucat |
Aroma: | pedas |
Kelarutan: | larut dalam alkohol |
Pencampuran yang Baik: | Minyak ini cocok dicampur dengan biji ketumbar, clary sage, kemenyan, lemon, jeruk keprok, jeruk nipis, jeruk bali, lavender, rosemary, kapulaga, cedarwood, sandalwood, jeruk dan minyak ylang ylang. |
Asal Minyak: | Indonesia |
Varian: | - |
Produk Hilir: | obat-obatan, parfum dan kosmetik |
Volume: | 500 ml, 1000 ml, 10000 ml, 25000, 50000 ml, 180000 ml |
MOQ: | - |
Kemasan, Berat & Ukuran: | Terlampir |
Harga: | Terlampir |
Botanical:
Tanaman pala termasuk dalam famili Myristicaceae dari kingdom Plantae. Tumbuh hingga ketinggian 20m dan diyakini sebagai pohon yang selalu hijau. Dedaunannya lebat. Bunganya kecil dan tampak berwarna kuning. Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sejarah Singkat:
Tanaman pala tersebar pada wilayah atau negara yang memiliki iklim tropis termasuk diantaranya Guangdong dan Yunan di Cina, Taiwan, Malaysia, Grenada di Kepulauan Karibia, Kerala di India, Sri Lanka, dan Afrika Selatan, terutama juga di negara asalnya yaitu Indonesia. Pada negara Indonesia, penghasil utama pala ada pada Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, dan Papua.
Pala (Myristica fragrans) memiliki nilai yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas perdagangan yang penting sejakmasa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.
Umur tanaman pala pun cukup panjang bahkan bisa mencapai 100 tahun Indonesia memasok sekitar 60% dari total kebutuhan pasar pala dunia setiap tahunnya. Jawa Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi pala pada tahun 2008 saja tercatat luas areal tanaman pala sekitar 4049 hektar dengan produksi 778 ton dan rata-rata produktivitas tanaman 359 kg/hektar dimana angka tersebut lebih tinggi dibanding produktivitas tanaman pala nasional. Kabupaten Sukabumi dan Bogor merupakan wilayah dengan produksi pala terbesar di Jawa Barat. Selain itu, di Jawa Barat pula telah banyak industri pengolahan pala yang lebih berkembang pesat dibanding daerah lainnya, diantaranya adalah minyak atsiri dan manisan pala.
Sejarah Penggunaan:
Produk utama dari tanaman pala adalah minyak atsiri yang dapat dihasilkan melalui penyulingan dari bahan baku berupa daging buah, biji, dan fuli pala. Pada minyak atsiri mengandung berbagai senyawa, yang paling banyak dan menjadi ciri khas adalah myristicin. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 06-2388-2006) syarat kadar myristicin dalam minyak atsiri pala minimal 10%. Myristicin sebenarnya dapat dijadikan sebagai agen insektisida, penambah rasa pada rokok, chemopreventive dan hepatoprotective, namun senyawa ini dapat memberikan efek halusinasi yang sama seperti narkotik. Seiring perkembangan zaman, minyak atsiri pala ini bahkan dijadikan sebagai bahan baku aromaterapi yang bersifat menghilangkan stress karena adanya kandung myristicin-nya. Kandungan myristicin lebih tinggi kadarnya pada daging buah pala dibandingkan dengan biji dan fulinya.
Sumber | Sumber Bahan: biji pala; Asal Minyak: Indonesia |
Komponen Utama | Terpinen-4, pinene, sabinene, cineole, camphene, limonene, myristicin, alpha terpenene |
Organoleptik |
Warna: Bening kuning pucat Aroma: pedas |
Kelarutan | Larut dalam alkohol |
Manfaat dan Kegunaan |
Manfaat
Kegunaan
|
Manfaat Terapi |
Minyak pala menunjukkan banyak manfaat kesehatan yang bermanfaat seperti antiseptik, anti-inflamasi, obat penenang, relaksasi, dll. |
Level of Note | Middle notes |
Blend Well | Minyak ini cocok dicampur dengan biji ketumbar, clary sage, kemenyan, lemon, jeruk keprok, jeruk nipis, jeruk bali, lavender, rosemary, kapulaga, cedarwood, sandalwood, jeruk dan minyak ylang ylang. |
Aplikasi Produk Hilir | obat-obatan, parfum dan kosmetik; Antiseptics, pharmaceutical drugs |
Umur Simpan | 10 |
Instruksi Penyimpanan | Simpan minyak atsiri dalam botol amber (berwarna gelap). Jika kemasan yang digunakan adalah botol aluminium maka pindahkan minyak atsiri dari botol aluminium ke botol kaca gelap amber. Simpan di tempat yang kering dan jauhkan dari sinar matahari. |
Alergi & Tinadakan Pencegahan Umum |
|
Disclaimer |
|